Turis lahir dari rasa frustrasi untuk mengatasi masalah berkaitan dengan jarak. Berada jauh di rumah, merasakan makanan atau snack favorit tanah air terkadang menjadi sebuah kemewahan. Begitu juga dengan mengirimkan oleh-oleh atau barang tidak terpakai ke rumah yang seringkali tidaklah murah. Sebaliknya, ketika ada di tanah air, tidaklah gampang untuk mendapatkan snack buatan luar negeri favorit yang di tempat aslinya bisa jadi dijual di mana-mana.
Masalah seperti yang kami hadapi muncul karena adanya jarak. Keberadaan jarak mencegah pemenuhan keinginan atau kebutuhan dengan segera. Jarak juga menciptakan keterbatasan pemahaman tentang tempat asing, terutama ketika tempat tersebut belum pernah didatangi.
Biasanya kita mengatasi jarak dengan bepergian ke tempat tersebut dan melakukan hal yang kita ingin kita lakukan ketika berada di sana. Akan tetapi, bepergian atau traveling bukanlah hal yang bisa dengan gampang dilakukan tanpa perencanaan dan persiapan. Traveling membutuhkan biaya yang sering kali tidak sedikit. Akhirnya kita pun seringkali membatalkan keinginan kita untuk traveling atau menunda sampai keadaan menjadi lebih memungkinkan.
Kami lalu mencoba melakukan pendekatan terhadap jarak dengan perspektif yang berbeda. Bagaimana jika kehadiran secara fisik ke tempat yang ingin dituju digantikan oleh keberadaan pelancong atau traveler yang akan melakukan perjalanan pulang-pergi dari tempat asal ke tempat tujuan atau datang dari tempat tujuan ke tempat asal? Mungkin kita bisa menemukan orang-orang yang bisa membantu kita untuk mendapatkan barang-barang yang kita inginkan dengan kompensasi yang disepakati bersama.
Di sisi lain, ketika kita akan pergi ke suatu tempat asing, yang belum pernah kita datangi, kita juga perlu untuk mempersiapkan perjalanan itu dengan baik sehingga kita bepergian dengan percaya diri. Artinya, kita sudah memiliki informasi mengenai tempat yang akan kita datangi, aktivitas-aktivitas yang akan kita lakukan, jadwal kegiatan yang make sense, meskipun tempat tersebut belum pernah kita datangi.
Kami perlahan-lahan membangun sistem berbasis teknologi untuk memudahkan kegiatan traveling dan mengatasi jarak dengan menghubungkan orang-orang yang tinggal di berbagai tempat berbeda dan para traveler yang bepergian ke tempat-tempat tersebut.
Dari sinilah cerita tentang Turis dimulai.